Minggu, 12 Juni 2011

CCleaner SOFTWARE V3.06

CCleaner adalah freeware sistem optimasi, privasi dan alat pembersih. Ini menghapus file yang tidak terpakai dari sistem anda - memungkinkan Windows untuk berjalan lebih cepat dan membebaskan ruang hard disk yang berharga. Juga membersihkan jejak aktivitas online Anda seperti sejarah Internet Anda. Selain itu mengandung registry cleaner fitur lengkap. Tapi yang terbaik adalah bahwa hal itu cepat (biasanya mengambil kurang dari satu detik untuk menjalankan) dan berisi NO Spyware atau Adware! :)
Membersihkan berikut:
Internet Explorer
Firefox
Google Chrome
Opera
Safari
Windows - Recycle Bin, Recent Documents, Temporary files dan file Log.
Registry cleaner
Aplikasi pihak ketiga
100% GRATIS Spyware

Silahkan di unduh>>>>>
CCleaner Set Up...

SEKOLAH YANG BAGUS

Pernah ada yang bertanya kepada saya seperti apakah sekolah yang bagus itu? Kenapa sekolah yang bagus, kenapa bukan sekolah yang ideal? Barangkali karena sekolah ideal hanya ada dalam wacana saja dan tidak ada pada faktanya. Sementara sekolah yang bagus adalah penilaian yang sifatnya subjektif sehingga lebih mudah ditemukan. Pertanyaan detilnya adalah, “Sekolah apa yang bagus untuk anak saya?”

Seminggu yang lalu, saya dan teman mengantarkan anaknya untuk mendaftar ke sebuah sekolah RSBI (sudah SBI ?) di kota Semarang. Secara online peserta yang mendaftar sudah lebih dari 2 ribu orang, dan pada saat kami datang ke sekolah bersangkutan sudah disiapkan tenda seperti ada hajatan besar untuk para siswa menunggu giliran verifikasi dokumen. Di antara para pendaftar yang mengantri, ada seorang Ibu yang ingin sekali anaknya masuk SMA favorit tersebut, sementara kalau dilihat nilai anak jauh di bawah rata-rata pendaftar yang lain, yang umumnya juga murid SMP RSBI.

Apakah SMA tersebut bagus untuk anak saya? Untuk menjawab hal ini, orang tua harus mengenali terlebih dahulu seperti apa tabiat, motivasi belajar, dan karakter anak masing-masing. Jika, anak adalah orang yang berani berkompetisi, tidak mudah stress menghadapi persaingan, tidak minderan, dan tentu saja berotak encer, tidak mengapa dimasukkan ke sekolah-sekolah favorit yang isinya memang anak-anak yang seperti itu. Memaksakan anak memasuki sekolah yang murid-muridnya telah memiliki karakteristik sama (gemar belajar, gemar berkompetisi, selalu ingin menjadi nomor satu, otak encer), sementara si anak tidak memenuhi kriteria tersebut, bak mengirimkan anak ke penjara.

Lalu, sekolah apa yang bagus untuk anak saya? Jawabannya sekolah yang akan membuat anak anda nyaman belajar, dan selalu termotivasi untuk mengetahui sesuatu. Nah, bagaimana caranya mendapatkan informasi sekolah semacam itu? Orang tua tidak perlu mewawancarai guru atau kepala sekolah, tetapi yang perlu dilakukan adalah orang tua harus menjadi investigator dengan target siswa sekolah bersangkutan. Yang bisa menilai sekolah telah berhasil mendidik dengan baik, hanyalah siswa yang bersekolah di sekolah tersebut. Tambahkan pula responden yang harus diwawancarai adalah orang tua si siswa, sebab beliau yang lebih mengetahui perubahan sikap dan perilaku anaknya, bukan pihak sekolah. Wawancara dengan guru dan pengelola sekolah tidak perlu dilakukan karena biasanya apa yang akan disampaikan sudah tertulis di pamflet sekolah.Jadi, jika tidak ada pamflet, barulah boleh mengorek informasi dari kedua pihak tersebut.

Dengan demikian ada dua langkah pokok untuk mengetahui mana sekolah yang bagus untuk anak Anda, yaitu pertama, kenali anak Anda, dan wawancarai para siswa di sekolah yang ingin dimasuki. Sebagai orang tua tidak usah terlalu berambisi ingin memasukkan anak ke sekolah favorit, sebab semua sekolah pada dasarnya menerapkan kurikulum yang sama. Baik tidaknya pembelajaran di sekolah tergantung pada gurunya yang mampu menyetel cara mengajar dengan mengikuti karakter dan kemampuan siswa.

Kemarin, saya dan teman dosen sempat membincangkan masalah sekolah di daerah. Lalu, seorang teman menceritakan tentang sebuah SMK di Papua, yang memfokuskan pada produksi ikan karena letaknya dekat dengan laut. Siswa-siswa di sekolah tersebut diajari ilmu dasar menjadi nelayan dan bagaimana membudidayakan ikan dengan model praktek langsung. Hingga pada suatu ketika, produksi ikan mereka menumpuk dan tidak dapat lagi dipasarkan. Siswa-siswa kemudian mencari informasi pengolahan ikan, dan ketemulah mereka dengan ikan sarden yang didatangkan dari tanah Jawa. Mereka kemudian meminta salah seorang gurunya yang berasal dari Jawa untuk menjelaskan dan mencarikan info daerah penghasil ikan sarden tersebut. Daerah yang dimaksud adalah Banyuwangi. Maka berangkatlah serombongan siswa-siswa SMK tersebut ke tanah Jawa untuk belajar cara membuat ikan sarden.

Mendengar itu, saya langsung mengacungkan jempol.  SMK di Papua tersebut adalah sekolah yang bagus untuk anak-anak di manapun. Terlepas dari siswanya yang pandai atau gurunya yang pandai, sekolah tersebut telah menciptakan atmosfer “mau maju”  di lingkungan civitasnya. Sekolah telah berhasil memfungsikan diri dengan baik, sehingga setiap anak mengerti, “untuk apa dia bersekolah?”

Bukankah seperti itu sekolah yang bagus untuk anak Anda?

Menurut penelitian psikologi, anak di usia SMP adalah dalam fase mencari jati dirinya. Sementara anak pada usia SMA sudah memiliki gambaran kasar akan ke mana hidupnya kelak. Jika pendidikan dilakukan dengan benar, maka semestinya siswa-siswa SMA sudah tahu mau jadi apa dia nantinya. Kalau setingkat siswa SMA belum juga mempunyai cita-cita dan bayangan hidup lima tahun ke depan, maka guru dan orang tua harus bekerja ekstra membantunya menemukan cita-citanya.

Jadi, kalau anak Anda tidak berotak encer, bukan berarti tidak ada sekolah yang bagus untuknya. Sebagai orang tua berhenti saja mengeluh dan memarahi anak karena nilai-nilainya hancur. Kalau sudah tidak bisa anak menunjukkan prestasi belajarnya, maka itu adalah tanda SOS yang disampaikannya bahwa dia tidak cocok dengan model belajar di sekolah atau ada masalah yang tidak mampu dia atasi sendiri.

Sayangnya banyak orang tua yang tidak peduli. Ketika nilai anak tak sesuai harapan, maka dipaksanya anak belajar dengan mengirimnya ke bimbel-bimbel. Mengirim anak ke bimbel sama artinya dengan tidak lagi mempercayai pendidikan di sekolah. Jika memang sudah tidak cocok lagi sekolah mendidik anak-anak kita, maka yang harus kita lakukan adalah mendatangi sekolah, menanyakan kenapa dan bagaimana, apa yang perlu dibantu, apa yang perlu dilakukan oleh guru. Jika guru dan kepala sekolah menerima Anda dengan tangan terbuka, maka Anda tidak salah memilih sekolah tersebut. Sekarang, mulailah membicarakan masalah yang dihadapi anak Anda. Jika pihak sekolah berusaha memberikan respon positif dengan melakukan pembaharuan, dan itu terlihat pada perkembangan belajar anak Anda, maka itulah sekolah yang bagus untuk anak Anda.

KRITERIA PENULISAN RAPORT

1. Untuk kreteria pertama adalah:

ü Rerata nilai ulangan harian, ulangan tengah semester, dan nilai akhir semester

ü Bobot dari unsur di atas adalah = 2 : 1 : 1

ü Nilai ulangan harian 1, 2, dan 3 = 60, 75, dan 65

o Contoh penilaian:

Ø Nilai rerata ulangan harian = 66

Ø Nilai ulangan tengah semester = 55

Ø Nilai ulangan akhir semester = 65

ü Maka nilai raport adalah
clip_image002[6]

clip_image002[7]

clip_image004[4]

clip_image006[4]

2. Untuk kreteria kedua adalah:

ü Rerata nilai ulangan harian, ulangan tengah semester, dan nilai akhir semester

ü Bobot dari unsur di atas adalah = 60% : 20% : 20%

ü Nilai ulangan harian 1, 2, dan 3 = 60, 75, dan 65

o Contoh penilaian:

Ø Nilai rerata ulangan harian = 66

Ø Nilai ulangan tengah semester = 55

Ø Nilai ulangan akhir semester = 65

ü Maka nilai raport adalah

= clip_image008[4]

= clip_image010[4]

=clip_image012[4]

3. Untuk kreteria ketiga adalah:

ü Setiap nilai ulangan harian, ulangan tengah semester, dan nilai akhir semester

ü Bobot sama

ü Nilai ulangan harian 1, 2, dan 3 = 60, 75, dan 65

o Contoh penilaian:

Ø Nilai ulangan harian = 60, 75, dan 65

Ø Nilai ulangan tengah semester = 55

Ø Nilai ulangan akhir semester = 65

ü Maka nilai raport adalah
clip_image014[4]

clip_image016[4]

clip_image018[5]

UNTUK NILAI PENGEMBANGAN DIRI:

A = Sangat baik

B = Baik

C = Cukup

D = Kurang

E = Sangat kurang

clip_image020[4]

KRITERIA KENAIKAN KELAS

Siswa dinyatakan naik kelas apabila :

1. Telah mencapai kriteria ketuntasan minimal pada semua Indikator , Kompetensi Dasar (KD) dan Standar Kompetensi (SK) pada semua mata pelajaran pada semester I dan semester II Atau maksimal 4 ( Empat ) mata pelajaran yang Tidak tercapai / tidak terlampaui.

Contoh Perhitungan : ( tercapai )

Semester

KKM

Nilai

1

65

70

2

65

60

Rata-Rata

65

65

   Kesimpulan Tercapai untuk mata pelajaran tersebut

Contoh Perhitungan ( tidak tercapai )

Semester

KKM

          Nilai

1

60

55

2

60

60

Rata-Rata

60

57,50

Kesimpulan Tidak Tercapai untuk mata pelajaran tersebut

2. Nilai Kelakuan  dan kepribadian minimal baik 

3. Kehadiran : Jumlah absensi Alpa dan Izin dalam 1 tahun maksimal 15

4. Mengikuti minimal 1 kegiatan Exskul dengan nilai minimal C ( Cukup )

Demikianlah acuan  yang digunakan untuk menentukan persyaratan kenaikan kelas .

PENULISAN NILAI RAPORT UNTUK SMP KURIKULUM 2004

Ada beberapa rumus dalam penulisan nilai raport, mungkin beberapa rumus di bawah ini dapat membantu anda untuk menambah wawasan dalam menuliskan nilai raport...
silahkan anda memilih dan memilahnya mana yang cocok untuk penilaian di tempat anda...

Untuk kreteria pertama adalah:

Rerata nilai ulangan harian, ulangan tengah semester, dan nilai akhir semester
Bobot dari unsur di atas adalah = 2 : 1 : 1
Nilai ulangan harian 1, 2, dan 3 = 60, 75, dan 65
Contoh penilaian:
Nilai rerata ulangan harian = 66
Nilai ulangan tengah semester = 55
Nilai ulangan akhir semester = 65

Maka nilai raport adalah
= ((2 x 66) + (1 x 55) + (1 x 65))/4

= ((2 x 66) + (1 x 55) + (1 x 65))/4

= 252/4

= 63 (enam puluh tiga)
Untuk kreteria kedua adalah:

Rerata nilai ulangan harian, ulangan tengah semester, dan nilai akhir semester
Bobot dari unsur di atas adalah = 60% : 20% : 20%
Nilai ulangan harian 1, 2, dan 3 = 60, 75, dan 65
Contoh penilaian:
Nilai rerata ulangan harian = 66
Nilai ulangan tengah semester = 55
Nilai ulangan akhir semester = 65

Maka nilai raport adalah
= (60% x 66) + (20% x 55) + (20% x 65)
= (40 + 11 +13)
= 64 (enam puluh empat)
Untuk kreteria ketiga adalah:

Setiap nilai ulangan harian, ulangan tengah semester, dan nilai akhir semester
Bobot sama
Nilai ulangan harian 1, 2, dan 3 = 60, 75, dan 65
Contoh penilaian:
Nilai ulangan harian = 60, 75, dan 65
Nilai ulangan tengah semester = 55
Nilai ulangan akhir semester = 65

Maka nilai raport adalah
= ((60+75+65+55+65))/5

= ((320))/5

= 64 (enam puluh empat)


UNTUK NILAI PENGEMBANGAN DIRI:

A = Sangat baik
B = Baik
C = Cukup
D = Kurang
E = Sangat kurang

TINGKAT KELULUSAN SMP DI KALSEL NAIK

Secara nasional hasil ujian nasional tingkat Sekolah M enengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah di Kalimantan Selatan tahun ini berada pada posisi ke tujuh atau naik satu tingkat dari tahun lalu yang berada pada posisi delapan.
Nilai tertinggi tidak hanya diraih siswa di perkotaan, tapi mulai merata ke daerah yang agak jauh ke dalam.

Secara nasional hasil ujian nasional tingkat Sekolah M enengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah di Kalimantan Selatan tahun ini berada pada posisi ke tujuh atau naik satu tingkat dari tahun lalu yang berada pada posisi delapan.
Nilai tertinggi tidak hanya diraih siswa di perkotaan, tapi mulai merata ke daerah yang agak jauh ke dalam.

Hasil Ujian Nasional (UN) yang diterima panitia pelaksana UN menyatakan tingkat kelulusan SMP di Kalsel tahun ini mencapai 99.71 persen (29.553 lulus dan 85 tidak lulus). Sedang tingkat kelulusan MTS 99.80 persen (16.379 lulus dan 32 tidak lulus).
Ketua Pelaksana UN Kalsel Herman Taufan yang dihubungi, Jumat (3/6/2011) mengatakan, salah satu peraih nilai tertinggi adalah Yulika Khairani siswa MTs Model di Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, dengan nilai 37,40. Siswa lainnya adalah Nahesa Kusumadewi dari SMP1 Banjarbaru dengan nilai 38,00.
Banjarmasin yang notabene kota terbesar di Kalsel mendapat nilai tertinggi pada SMP terbuka, yang diraih Wahyu Pratama M dengan nilai 33,90. "Ini menunjukkan jika prestasi siswa di Kalsel mulai merata, tidak hanya di kota besar saja seperti dulu," ujar Herman.
Menurut Herman membaiknya nilai ujian tahun ini tidak lepas dari kebijakan diakomodirnya nilai sekolah 40 persen dan nilai UN 60 persen. Hal ini cukup meringankan siswa dari sebelumnya yang harus menanggung nilai seorang diri.
Pemerintah provinsi Kalsel sendiri tahun ini menganggarkan Rp 8,6 miliar. Dana itu diperuntukkan sebagai bantuan bagi siswa yang memeroleh nilai tertinggi UN di tingkat kabupaten dan kota, dari jenjang SD hingga SMA. Tujuannya agar mereka bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
Sementara itu menyambut kelulusan yang akan berlangsung Sabtu hari ini, Dinas Pendidikan mengimbau para siswa bisa bersikap lebih baik dengan tidak melakukan corat-coret seragam.
Sebelumnya, pada kelulusan SMA lalu, imbauan itu tidak digubris oleh siswa. Tidak sedikit siswa di Banjarmasin dan sejumlah daerah lainnya di Kalsel yang melakukan corat-coret dan konvoi kendaraan.
(sumber: kompas.com)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons